Bawang merah merupakan tanaman yang memiliki umbi berlapis, berakar serabut, dengan daun berbentuk silinder berongga. Umbi bawang merah terbentuk dari pangkal daun yang bersatu dan membentuk batang, kemudian berubah bentuk dan fungsinya, dan akhirnya membentuk umbi berlapis. Umbi bawang merah mengandung vitamin C, kalium, serat dan asid folic, sulfur, serta kalsium dan zat besi yang tinggi.
Masalah utama dalam budi daya bawang merah adalah serangan hama ulat bawang (Spodoptera exigua). Hama ini merupakan hama utama di sentra produksi bawang merah. Hasil pengkajian Thamrin et al. (2003) di Sulawesi Selatan menunjukkan, Spodoptera exigua merupakan hama dominan pada tanaman bawang merah. Selanjutnya, Moekasan et al. (2005) melaporkan bahwa kehilangan hasil panen akibat serangan ulat bawang dapat mencapai 100% jika tidak dilakukan upaya pengendalian karena hama ini bersifat polifag. Ngengat betina meletakkan telur secara berkelompok pada daun bawang atau gulma di sekitarnya. Dalam waktu 2 hingga 3 hari, telur akan menetas dan ulat masuk ke dalam daun bawang untuk hidup dan berkembang (Samudra 2006).
Perkembangan dan proses reproduksi Spodoptera exigua dipengaruhi oleh juvenile hormon (JH), terutama dalam proses fisiologi. Petani biasanya mengendalikan Spodoptera exigua dengan menyemprotkan insektisida kimiawi berdosis tinggi. Penyemprotan dilakukan dua hari sekali sehingga tanaman aman dari serangan ulat bawang. Penggunaan insektisida yang intensif dapat menyebabkan hama menjadi resisten pada insektisida yang digunakan.
Feromon adalah zat yang berasal dari kelenjar endokrin dan digunakan oleh makhluk hidup untuk mengenali sesama jenis, individu lain, kelompok, dan membantu proses reproduksi. Feromon merupakan senyawa yang dilepas oleh salah satu serangga yang mempengaruhi serangga lain dengan adanya tanggapan fisiologi tertentu. Berbeda dengan hormon, feromon menyebar ke luar tubuh dan hanya dapat mempengaruhi dan juga dikenali oleh individu lain yang satu spesies.
Feromon seks serangga dapat dimanfaatkan untuk pengelolaan serangga hama, baik secara langsung maupun tidak langsung, yaitu untuk memantau serangga hama, sebagai perangkap massal, mengganggu perkawinan, dan bila feromon sebagai atraktan dikombinasikan dengan insektisida dapat bersifat sebagai pembunuh (Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian 2007). Feromon seks memiliki sifat yang spesifik untuk aktivitas biologis, di mana jantan atau betina dari spesies yang lain tidak akan merespons terhadap feromon yang dikeluarkan betina atau jantan dari spesies yang berbeda.
Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi dan Sumberdaya Genetik Pertanian (BB Biogen) telah mengembangkan inovasi teknologi feromon seks untuk mengendalikan hama ulat bawang. Penelitian feromon seks dilakukan secara bertahap mulai dari skala laboratorium sampai skala lapang dan uji coba di beberapa lokasi lapang.
Feromon sebagai penarik serangga jantan dewasa dipasang pada alat perangkap berupa stoples plastik yang dirancang khusus. Cara pengendalian ini lebih efektif, efisien, murah, dan ramah lingkungan dibandingkan dengan pengendalian menggunakan insektisida. Feromon seks mulai diaplikasikan saat tanaman berumur 3 hari. Feromon diletakkan pada perangkap dengan digantungkan di dalam toples plastik yang bagian bawahnya diisi air sabun. Perangkap berferomon ditempatkan pada pinggiran pertanaman bawang pada ketinggian 30 cm di atas permukaan tanah dengan jarak masing-masing perangkap 15 m. Hasil pengkajian menunjukkan bahwa hasil bawang merah dengan menggunakan feromon seks lebih tinggi dibandingkan dengan cara petani. Hasil percobaan lapang menunjukkan pengaruh pemberian feromon terhadap produktivitas bawang. Hasil tertinggi diperoleh di Brebes (18-19 ton/ha). Sedangkan dengan cara manual, produksi hanya mencapai 13.5 hingga 14.25 ton/ha. Penggunaan Feromon sex jelas dapat mengendalikan serangan hama ulat bawang dan meningkatkan produktivitas bawang merah.
Simak terus artikel Feromonbawang.com untuk mendapatkan informasi seputar pengendalian hama ulat bawang. Feromonbawang juga menyediakan Feromon Exi untuk mengendalikan serangan ulat bawang. Untuk info lebih lanjut, silahkan hubungi kontak yang terdapat di halaman utama Feromonbawang.com