Cara Budidaya Bawang Merah yang Benar

budidaya bawang merah

Bawang merah, dengan nama latin Allium cepa, adalah komoditas pertanian yang sangat
diperlukan oleh masyarakat. Bawang merah umumnya digunakan sebagai bumbu masakan, baik untuk di rumah maupun skala industri makanan. Karenanya, permintaan akan bawang merah akan selalu ada setiap saat. 
Produksi bawang merah sangat ditentukan oleh teknik budidayanya. Teknik budidaya yang baik dan benar dapat mengoptimalkan hasil produksi bawang merah ketika panen. 

Lantas, Bagaimana teknik budidaya bawang merah yang benar?

Simak penjelasan selengkapnyadi artikel ini!

Baca Juga: Cara Meningkatkan Produktivitas Tanaman Bawang

Syarat Tumbuh

Pertama-tama, kita harus mengetahui apa saja syarat tumbuh tanaman bawang merah. Secara teori, bawang merah dapat tumbuh pada tanah sawah atau tegalan hingga liat. Jenis tanah meliputi alluvial, glei humus, dan latosol. Ph tanah harus berkisar antara 5.6 hingga 6.5. Bawang merah dapat tumbuh pada ketinggian 0 hingga 400 mdpl, dengan kelembaban sekitar 50% hingga 70%, dan suhu antara 25 hingga 32 derajat Celsius.

Pemilihan Bibit

Kualitas bibit sangat menentukan kualitas pemanenan. Pemilihan bibit unggul merupakan kunci untuk mendapatkan hasil panen yang optimal. Pilihlah bibit dengan umbi sekitar 3-4 gram/umbi. Umbi bibit yang baik haruslah disimpan selama 2 hingga 3 bulan. Selain itu, umbi juga harus sehat dengan indikator tidak luka dan keropos.

Pengolahan Tanah

Pengolahan tanah dilakukan agar bibit bawang merah dapat ditanam dengan baik pada lahan. Pengolahan tanah dilakukan dengan membuat gundukan atau bedengan dengan lebar 1 hingga 1.2 meter. Jarak antar gundukan yang disarankan adalah sekitar 50 cm. 

Pemupukan Sebelum Tanam

Pemupukan sebelum tanam bertujuan untuk mengondisikan tanah agar sesuai dengan syarat tumbuh bawang merah. Pupuk yang dapat digunakan adalah pupuk kompos dan pupuk kimia. Pupuk kompos dapat ditabur secara merata ke seluruh lahan. Sedangkan pada pupuk kimia, dibutuhkan kombinasi antara nitrogen, sulfur, phosfat, dan KCl kemudian disebarkan ke lahan. Setelah selesai, tunggu hingga 2 minggu sebelum melakukan proses penanaman bawang merah.

Penanaman

Setelah memilih bibit yang berkualitas, mengolah tanah, dan memberi pupuk, penanaman juga harus dilakukan dengan benar. Bawang merah sebaiknya ditanam dengan jarak 15 cm x 15 cm untuk varietas Ilocos, Tadayung, atau Bangkok pada musim kemarau. Pada musim hujan, varietas yang ditanam sebaiknya Tiron dengan jarak 20 cm x 15 cm.

Perawatan Tanaman Bawang Merah

Perawatan merupakan tahap penting dalam budidaya bawang merah. Akan percuma, apabila penanaman sudah dilakukan dengan baik namun tanaman tidak terawat. Berikut merukapan tips-tips untuk merawat tanaman bawang merah di lahan.

1.   Lakukanlah pemupukan secara rutin. Pemupukan dapat dilakukan secara mendasar maupun susulan. Pemupukan mendasar adalah pemupukan yang dilakukan sebelum tanam. Sedangkan, pemupukan susulan dilakukan mulai 10 hari hingga 1 bulan setelah penanaman.

2.   Jangan lupa untuk melakukan penyiraman tanaman. Bawang merah dengan usia 0-10 haru membutuhkan penyiraman yang intensif, yaitu 2 kali sehari pada pagi dan sore hari. Setelah umur bawang merah lebih dari 10 hari, cukup lakukan satu kali penyiraman tiap harinya.

3.   Lakukan penyiangan agar tidak terjadi persaingan nutrisi antara tanaman bawang merah dengan gulma yang tidak diinginkan. Adanya gulma akan mengurangi penyerapan nutrisi pada tanaman yang berakibat menurunnya produktivitas panen. Penyiangan dapat dilakukan dengan membersihkan lahan dari tanaman pengganggu.

4.   Kendalikan hama dan penyakit. Jangan sampai tanaman anda tidak menghasilkan sama sekali karena terserang hama dan penyakit. Pengendalian hama dan penyakit sudah dijelaskan pada artikel sebelumnya.

Baca juga: Hama pada Tanaman Bawang

Pemanenan Bawang Merah

Bawang merah yang ditanam pada dataran rendah umumnya dapat dipanen saat umur 55 hingga 70 hari. Sedangkan, bawang merah yang ditanam pada dataran tinggi baru dapat dipanen saat umur 70 hingga 90 hari. Pemanenan bawang merah sebaiknya dilakukan pada pagi hari dengan cuaca cerah. Pemanenan dilakukan dengan mencabut batang dan daun. Selanjutnya, sebanyak 5 hingga 10 rumpun diikat menjadi satu. Berikut adalah beberapa ciri untuk mengetahui apakah tanaman siap dipanen.

1.   Tanaman yang telah cukup tua ditandai dengan batang yang lemas dan daun yang menguning.

2.   Umbi lapis terlihat padat berisi dan beberapa bagian terlihat muncul pada permukaan tanah.

3.   Warna umbi mengkilat atau merah.

budidaya bawang merah

Pascapanen

Setelah pemanenan, lakukan pascapanen yang benar untuk menjaga kualitas bawang merah. Setelah dipanen, bawang merah harus dijemur terlebih dahulu. Penjemuran pertama dilakukan selama 5 hingga 7 hari dengan daun yang menghadap ke atas. Tujuannya adalah mengeringkan daun. Penjemuran kedua dilakukan selama 2 hingga 3 hari dengan umbi yang menghadap ke atas. Hal ini bertujuan untuk mengeringkan umbi sekaligus membersihkan umbi dari sisa kulit, kotoran, dan tanah yang terbawa. Setelah itu, bawang merah disimpan di Gudang. Gudang penyimpanan juga harus baik. Gudang yang baik memiliki aerasi yang baik, dengan suhu 26 hingga 29 derajat Celsius, kelembaban sekitar 70% hingga 80%, dan kebersihan Gudang selalu dijaga dengan baik.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *