Hama merupakan hewan yang tidak diinginkan dan merusak proses budidaya suatu tanaman. Hewan yang tidak merusak tidak dikategorikan sebagai hama. Tanaman selalu memiliki hama alamiah yang merusak dan menghambat pertumbuhannya. Bagi petani, hama merupakan ancaman serius yang dapat menyebabkan kegagalan panen pada suatu komoditas. Tentunya kegagalan panen akan merugikan bagi petani dan banyak orang yang mengonsumsi komoditas yang ditanam. Pada kebun bawang, hama yang biasanya menyerang tanaman adalah Spodoptera exigua atau ulat bawang.
Spodoptera exigua merupakan ulat yang menjadi hama pada tanaman bawang. Ulat ini berasal dari ngengat yang menetaskan telurnya. Ngengat betina mulai bertelur pada umur 2 hingga 10 hari. Jumlah telur yang dihasilkan ngengat betina dapat mencapai 600 butir telur. Telur ngengat menetas menjadi ulat dengan warna yang bervariasi yaitu hijau, coklat muda, dan hitam kecoklatan. Ulat ini sering disebut sebagai ulat bawang karena menyerang tanaman bawang. Ulat bawang memiliki panjang hingga 19 mm dan hidup dengan memakan daun terutama daun tanaman bawang. Ulat bawang akan hidup di dalam daun selama 9 hingga 14 hari. Setelah itu, ulat akan berkepompong di dalam tanah selama 8 hingga 10 hari. Ulat bawang lebih aktif di malam hari.
Tanaman yang terserang ulat akan memiliki gejala seperti: bagian tanaman terserang terutama daun, baik daun tanaman muda maupun tua, setelah menetas, ulat muda akan segera melubangi bagian ujung daun lalu masuk ke dalam daun. Ujung daun akan terlihat berlubang. Ulat akan menggerek permukaan dalam daun, epidermis luar ditinggalkan.
Serangan ulat bawang dapat menghambat pertumbuhan tanaman dan mengakibatkan penurunan produksi bawang. Akibat terburuknya adalah kegagalan panen. Tentunya ini merupakan hal yang sangat merugikan. Petani menggunakan beberapa cara untuk mengatasi serangan ham ulat bawang, seperti pengendalian kultur teknis, pengendalian mekanis, pengendalian fisik, pengendalian hayati, dan pengendalian kimiawi. Diantara cara pengendalian tersebut, penggunaan feromon (fisik) lebih baik dan disarankan untuk mengendalikan serangan ulat bawang di kebun.
Meskipun dikenal menyerang tanaman bawang, ulat ini juga menyerang beberapa tanaman lain seperti: kucai, cabai, jagung, kapas, dan tanaman kacang-kacangan.
Terima kasih telah membaca artikel kami tentang Spodoptera exigua. Semoga artikel ini dapat memberikan pengetahuan baru bagi pembaca. Setelah mengenal ulat bawang dan gejala serangannya, artikel berikutknya akan membahas tentang bagaimana cara untuk mengatasi seragan hama ulat baik secara mekanis, fisik, Teknik budidaya, hayati, maupun kimiawi. Feromonbawang.com menyediakan Feromon-Exi sebgai feromon ulat bawang berkualitas yang ramah lingkungan. Feromon-Exi telah teruji di lapangan dan terbukti efektif untuk mengendalikan serangan ulat bawang. Biaya yang dikeluarkan untuk Feromon-Exi juga lebih murah dari pada menggunakan perangkap lampu yang umum digunakan petani.