Bawang merah hingga saat ini memang lebih banyak yang dipasarkan dalam bentuk segar. Bawang merah segar langsung dijual di pasar. Namun, permasalahannya adalah ketika panen raya. Ketika panen raya, harga bawang merah akan menurun drastis. Dan ini menjadi masalah bagi petani bawang merah.
Namun, dengan mengolahnya, produk olahan bawang merah dapat lebih tahan lama disimpan dan juga memilki nilai jual lebih tinggi dari pada dijual segar. Pengolahan bawang merah sangat menguntungkan khususnya saat panen raya. Ketika panen raya, yang terjadi adalah peningkatan produksi bawang merah secara bersamaan di satu waktu. Namun, permintaan bawang merah tidak bertambah atau pun berkurang.
Sebagian masyarakat mengenal olahan bawang merah sebatas bawang goreng atau campuran acar. Padahal, bawang merah juga bisa dibuat pasta, bawang iris kering, dan minyak bawang merah. Produk olahan dari bawang merah memang belum terlalu terkenal di Indonesia, meskipun begitu, prospek usaha ke depannya cukup menjanjikan.
Pasta bawang adalah produk olahan bawang merah yang dapat digunakan langsung sebagai bumbu maupun dicampurkan dengan bahan bumbu lainnya. Pengolahannya dilakukan dengan persiapan yaitumengupas, mencuci, dan menghancurkan. Kemudian, dilanjutkan dengan memberikan suasana asam dengan penambahan asam sitrat dan garam serta sterilisasi agar produk dapat awet.
Pasta bawang tentunya memiliki rasa dan aroma bawang yang kuat. Proses pembuatan pasta bawang merah dapat menghasilkan rendemen sekitar 75% hingga 80%. Produk ini dapat disimpan sekitar dua bulan di suhu ruang dan lebih dari 6 bulan pada suhu pendingin. Umur simpan juga masih dapat diperpanjang dengan perbaikan teknologi sterilisasi.
Pasta bawang merah memiliki kandungan energi sebesar 49,8 kkal, karbohidrat 10,35%, protein 1,95%, lemak 0,06% dan kapasitas antioksidan 36,05 ppm. Dengan pasta bawang, konsumen dapat langsung menggunakan bawang merah tanpa perlu melumat. Masakan contohnya membuat sambal, campuran sayur sop, sayur lodeh, rendang, atau masakan jenis lainnya yang memerlukan pelumatan bisa menggunakan produk jenis ini.
Pasta bawang memiliki nilai jual yang lebih tinggi daripada menjual bawang merah segar. Hal ini bisa jadi alternatif pilihan bagi petani bawang merah ketika panen raya dan harga bawang merah segar turun drastis. Selain itu, minyak bawang merah juga dapat menjadi alternatif produk olahan bawang merah.
Minyak bawang merah adalah minyak yang dibuat menggunakan bawang merah yang di dalamnya terdapat banyak senyawa flavour. Aroma dan rasa minyak bawang sama seperti bawang merah meskipun berbentuk minyak. Apabila menggunakan minyak ini untuk memasak, tidak perlu lagi menambahkan rempah bawang merah karena rasa bawang merah sudah ada pada minyak tersebut.
Berdasarkan sebuah penelitian, produk berupa minyak bawang merah dapat tahan disimpan hingga 6 sampai 12 bulan, juga tidak membutuhkan tempat penyimpanan khusus.
Minyak bawang ini akan menjadi peluang baik untuk masyarakat di sekitar sentra bawang merah. Ketika panen bawang melimpah, pun masih bisa terselamatkan dengan diolah menjadi produk olahan bernilai ekonomi tinggi. Teknologinya sudah ada dan bahan bakunya pun melimpah, peluang pasarnya juga terbuka lebar.
Di pasaran, harga jual minyak bawang merah untuk produk impor serupa berkisar Rp 58.000 per botol kaca ukuran 150 ml atau setara dengan Rp 386.000 per liter. Namun, apabila diproduksi sendiri, biaya bahan bakunya hanya sekitar Rp 85.000 per liter. Sehingga keuntungannya pun bisa 3-4 kali lipat. Belum pula keuntungan yang didapat dari produk sampingan hasil pengolahan minyak, seperti ampas bawang bisa untuk bawang goreng, hal ini bisa untuk menurunkan biaya produksi dan meningkatkan keuntungan.
Selain itu, produk lainnya adalah bawang merah iris kering. Bawang merah iris kering adalah bawang merah yang diiris dan dikeringkan sehingga kadar air turun sampai 7%. Pengolahannya dilakukan dengan merendam irisan bawang merah dalam larutan asam sitrat kemudian dicuci, ditiriskan, dan dikeringkan. Apabila intensitas cahaya matahari cukup, pengeringan dapat dilakukan selama kurang lebih 3 hari. Namun akan lebih baik jika menggunakan pengering kabinet atau pengering tipe lorong (tunnel dryer) pada suhu 50 derajat celsius dalam waktu 10 jam. Kelebihan menggunakan tunnel dryer adalah mampu menghasilkan bawang iris kering yang menarik dengan warna merah bawang yang bisa dipertahankan.
Pembuatan bawang merah iris kering dapat dilakukan secara manual dan juga dengan alat mesin. Alat dan mesin yang dibutuhkan adalah pengupas bawang merah, peniris (spinner), perajang dan juga pengering.
Bawang merah iris kering ini juga dapat menghasilkan produk turunan berupa tepung bawang merah dan bawang goreng. Bawang iris kering juga dapat digunakan untuk bumbu tumisan atau digoreng sebagai bawang goreng hanya dengan merendam ke dalam minyak panas kurang lebih 5 detik. Bawang iris kering pun dapat diolah lebih lanjut menjadi tepung dengan melakukan proses penggilingan. Rendemen bawang iris kering yang dihasilkan kurang lebih 12,11% (bahan kering), hal ini juga tergantung dengan varietas bawang merah yang digunakan. Bawang iris kering mempunyai daya simpan yang sangat lama, yaitu sekitar 1 tahun pada suhu ruang dan mempunyai aroma dan warna yang mirip seperti aroma dan warna bawang merah segar.
Proses pengemasan juga sangat berpengaruh terhadap masa simpan dari produk ini. Kemasan yang dianjurkan adalah kemasan kedap udara dan tidak transparan. Bawang merah iris kering memiliki kadar air kurang lebih 10,45%, kadar abu 2,67%, lemak 0,56%, protein 15,12% dan karbohidrat 71,18%.
Demikian artikel seputar produk olahan bawang merah. Simak terus artikel kami hanya di feromonbawang.com. Feromonbawang juga menyediakan produk feromon exi untuk mengendalikan serangan ulat bawang spodoptera exigua yang dapat menurunkan produksi bawang merah.